Senyap
Tanpa kata
Saat hujan memburu
Saat kata lenyap
Saat pertanda senyum selalu indah
Saat rasa semakin meriah
Saat hati punya cerita
Saat semuanya bercerita
Saat hanya ada kita
Senyap
Tanpa kata
Saat hujan memburu
Saat kata lenyap
Saat pertanda senyum selalu indah
Saat rasa semakin meriah
Saat hati punya cerita
Saat semuanya bercerita
Saat hanya ada kita
Aku memotong rasa
Menghenyakkannya dari nadi sembilu
Mengubur dalam2 rasa kalbu
Menyumbat kembali rasaku
Lantas menghempaskannya
Hatiku menoreh rasa
Melepas
Terbang bebas
Menyambut awan
Dan
Kawanan burung
Aku
Takut
Rasaku terbang kian bebas tanpa batasan
Aku
Takut
Kalau kalau rasaku salah
Semoga tidak
Hujan kembali merayuku
Merayu dengan tetesannya
Merayu dengan derasnya
Senyumku tersimpul
Ada gemuruh yg kian dan sedang membelenggu
Hujan
Aku selalu tahu
Jawaban terbaikmu adalah menjumpa tanah
Memeluknya
Atau bahkan mencumbunya
Hujan
Kamu mengulangnya
Mengobati luas rindu
Dengan menjatuhkan dirimu benar
Kamu tahu rasanya
Tapi hebat nian kamu terus mengulangi
Aku termangu
Menatap lamat-lamat
Mengagumimu
Dan bahkan memuja
Utuhnya ketulusannya
Hanya sekedar untuk menjumpa tanah
Rejotangan, 18 desember 2016
Kisahku ada di antara ruang dan waktu
Mataku nanar
Hatiku kian berdebu olehmu
Diriku semakin mematung
Pikiranku tak berpindah dari lain waktu
Aku tahu
Denyut sepi.. Denyut mimpi terlalu lelah jika harus aku berjuang
Aku berada diantara ruang dan waktu
Terhimpit kenangan
Menyeduh rindu
Kembali lagi memanaskan harapan
Lantas kutuang berulang
Aku mengulanginya
Menyeduh rindu
Maafkan aku
Tidak ada yang salah pada pemilik rasa
Tidak ada yang salah pada pengukir asa
Rasa dan asa berpadu padan
Menari elok
Dan kadang bermuram durja
Jangan bersedih
Rasa dan asa saling terpaut
Jangan bersedih
Rasa dan asa selalu baik dan berbaik hati
Biarkanlah
Rasa dan asa pemilik cerita
Pengukir kisah
Semoga terwujud cerita dan kisah yang menyenangkan
Serumpun rindu
Sedang sibuk mencari sisa hari
Sedang mengulum senyum
Sayang senyum kecut
Entah siapa yang pantas dia sebut dalam “Serumpun Rindu”
Serumpun rindu…
Masih tepat
Sangat baik duduk rapat disepanjang hari
Masih tepat
Mengisi waktu kosong
Mengeja dengan baik
Dan
Menuliskab dengan baik
Serumpun rindu
Rindu yang kering
Melangkah salah
Melangkah gelisah
Dentuman rasa yang kian memekik.
Dentuman rasa yang kian kuat
Mengarah kepenjuru ruangan
Salahkah?
Dentuman rasa punya cerita
Mencair dengan hebatnya
Membungkam dengan hebatnya
Lantas dentuman rasa itu bersorak
Bersorak elok
Saat menjumpa
Seseorang yang seolah menghentikan waktu
Seseorang yang seolah mengambil arah pandangnya
Mungkinkah itu dentuman rasa?
Rejotangan, 28 november 2016
Ba bi bu, raut kusut mulai menghanyut dalam sendu
ba bi bu, lelah, lesu, mata panda, atau apalah
ba bi bu, taukah taukah? langit sudah menakar kadar yang sesuai
ba bi bu, kamu mau bermain-main? jangan.. itu bukan permainan bagus
ba bi bu, langkah terbaik diantara terbaik
ba bi bu, jadilah bagian terbaik
ba bi bu, kamu tahu? ada satu teka teki
ba bi bu, kamu tahu? ada satu teka teki
ba bi bu, kamu tahu? ada satu teka teki, teka teki rindu
salam… ba bi bu
salam salam salam
Aku punya ketupat rindu
ketupat rindu yang ingin aku makan bersama rekan dan sahabat
ketupat yang ingin aku rasakan bersama mereka
membagi sepotong ketupat rindu bersama mereka
ingin kembali menyapu rindu
ketika berkumpul dengan mereka
ingin aku untuk terus bersama mereka
menceritakan banyak cerita
dan mencicip ketupat rindu
agar rinduku segera rampung
agar rinduku segera terobati
agar aku punya kekuatan kembali
kekuatan kembali untuk memulai cerita baru
dan kelak dapat aku bagi lagi dengan mereka di lain waktu
ketupat rinduku saat ini masih di masak, masih berada diatas tungku.
masih panas, jangan di sentuh…
esok atau lusa kita akan bertemu… untuk bersama-sama mencicip ketupat rindu
aku rindu kamu
kamu rindu aku
kita sama – sama rindu
hay sahabatku ^^
Tulungagung, 28 Oktober 2016
ilusi yang selalu menghantarkan ku terpana akan suatu hal
ilusi yang membuatku lupa siapa aku
ya… semua itu adalah ilusi
ijinkan aku berkiprah
merangkai banyak kata, merobek suasana hati dengan ilusi
ilusi yang pada akhirnya memberiku nutrisi untuk kembali
kembali bangkit dan berdiri
kembali melontarkan sepatah dua patah yang kiranya memberiku rasa
entahlah sampai kapan?
sampai kapan kiprah ilusi ini memporak-porandakan waktu
memporak porandakan segalanya
tapi memberikan tekanan dan kekuatan
ilusi
Tulungagung, 28 Oktober 2016